RANCANG BANGUN PROTOTYPE SISTEM MONITORING KUALITAS AIR PADA PLTG MENGGUNAKAN IOT
DOI:
https://doi.org/10.23960/jitet.v13i1.6001Abstract Views: 343 File Views: 392 File Views: 0
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem monitoring kualitas air berbasis Internet of Things (IoT) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG). Sistem ini dirancang menggunakan mikrokontroler ESP32 yang terintegrasi dengan sensor pH air, Total Dissolved Solids (TDS), dan kekeruhan air (turbidity). Mikrokontroler ini berfungsi untuk mengumpulkan data dari sensor-sensor tersebut dan mengirimkannya secara real-time ke aplikasi Blynk melalui koneksi Wi-Fi. Aplikasi Blynk memungkinkan operator untuk memantau kualitas air secara jarak jauh dan mendapatkan data yang akurat dan konsisten terkait parameter penting air yang digunakan di PLTG. Prototipe sistem ini diuji pada beberapa sampel air dengan variasi kualitas yang berbeda, dan hasilnya menunjukkan bahwa sistem mampu mendeteksi perubahan parameter air dengan tingkat akurasi yang memadai. Berdasarkan hasil pengujian, jenis air yang paling layak digunakan adalah air demin karena memiliki nilai kekeruhan dan TDS yang paling rendah serta pH yang relatif stabil. Keberhasilan sistem ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional PLTG dengan menyediakan metode yang lebih cepat dan akurat dalam memantau kualitas air, serta mengurangi risiko kesalahan yang mungkin terjadi dalam pengawasan manual.Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem monitoring kualitas air berbasis Internet of Things (IoT) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG). Sistem ini dirancang menggunakan mikrokontroler ESP32 yang terintegrasi dengan sensor pH air, Total Dissolved Solids (TDS), dan kekeruhan air (turbidity). Mikrokontroler ini berfungsi untuk mengumpulkan data dari sensor-sensor tersebut dan mengirimkannya secara real-time ke aplikasi Blynk melalui koneksi Wi-Fi. Aplikasi Blynk memungkinkan operator untuk memantau kualitas air secara jarak jauh dan mendapatkan data yang akurat dan konsisten terkait parameter penting air yang digunakan di PLTG. Prototipe sistem ini diuji pada beberapa sampel air dengan variasi kualitas yang berbeda, dan hasilnya menunjukkan bahwa sistem mampu mendeteksi perubahan parameter air dengan tingkat akurasi yang memadai. Berdasarkan hasil pengujian, jenis air yang paling layak digunakan adalah air demin karena memiliki nilai kekeruhan dan TDS yang paling rendah serta pH yang relatif stabil. Keberhasilan sistem ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional PLTG dengan menyediakan metode yang lebih cepat dan akurat dalam memantau kualitas air, serta mengurangi risiko kesalahan yang mungkin terjadi dalam pengawasan manual.