Evaluasi Sistem Transit Oriented Development Pada Stasiun MRT Lebak Bulus

Authors

  • Dinda Oktarina Harahap
  • Alexsander Purba
  • Rahayu Sulistiyorini
  • Dwi Herianto

DOI:

https://doi.org/10.23960/jrsdd.v10i2.2614

Abstract Views: 299 File Views: 303 File Views: 0

Abstract

Hingga tahun 2020, Badan Pusat Statistik mencatat jumlah penduduk di DKI Jakarta mencapai
10,56 juta jiwa. Pertumbuhan masyarakat terus meningkat dan memengaruhi perkembangan
daerah di sekitar DKI Jakarta, mengakibatkan bertambahnya jarak dan waktu tempuh dari tempat
tinggal ke pusat kegiatan. Fenomena ini mendorong penggunaan kendaraan pribadi yang
memperburuk kondisi lalu lintas di DKI Jakarta. Untuk mendukung mobilitas, Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta dan PT MRT Jakarta bekerjasama merancang Urban Design Guide Lines (UDGL)
untuk sistem angkutan umum yaitu Mass Rapid Transit (MRT) dengan konsep kawasan Transit
Oriented Development (TOD). Kini 13 stasiun MRT terbentang sepanjang 16 km di DKI Jakarta
dengan penerapan konsep TOD yang berbeda sesuai karakteristik dan kebutuhan tiap wilayah.
Stasiun MRT Lebak Bulus menjadi operator utama kawasan TOD memiliki konsep “Gerbang Suar
Jakarta” dengan visi meningkatkan jumlah ruang publik, dan mengintegrasi area pengembangan
dengan fasilitas transit yang ditujukan untuk masyarakat DKI Jakarta dan Tangerang Selatan.
Setelah 2 (dua) tahun beroperasi, evaluasi kelayakan fasilitas dan fungsi pada kawasan
MRT Lebak Bulus perlu dilakukan berdasarkan kebijakan dan indikator yang telah ditetapkan oleh
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PT MRT Jakarta.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Dinda Oktarina Harahap

Mahasiswa S1 pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lampung.

Alexsander Purba

Dosen pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lampung

Rahayu Sulistiyorini

Dosen pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lampung

Dwi Herianto

Dosen pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lampung

References

Ayuningtias, S.H. and Karmilah, M., 2019. Penerapan Transit Oriented Development

(TOD) Sebagai Upaya Mewujudkan Transportasi Yang Berkelanjutan. Pondasi, 24

(1), 45

Cervero, R., Murphy, S., Ferrell, C., Goguts, N., and Tsai, Y.-H., 2004. Transit Oriented

Development in The United States: Experiences,Challenges, and Prospects. In:

TCRP Report 102. Institute of Urban and Regional Development University of

California at Berkeley Berkeley, CA.

Institute for Transportation and Development Policy., 2017. TOD Standard 3.0. New

York: ITDP

Suzuki, H., Murakami, J., Hong, Y.-H., and Tamayose, B., 2015. Financing Transit -

Oriented Development With Land Values. Hong Kong: World Bank Group.

Toding, K., Jinca, M.Y., and Wunas, S., 2012. Sistem Transit Oriented Development

( Tod ) Kereta Api Komuter Mamminasata System Transit Oriented Development (

Tod ) Railways Systemin the Plan of Mamminasata ’ S Commuter Railways.

Downloads

Published

2022-06-13

How to Cite

Harahap, D. O., Purba, A., Sulistiyorini, R., & Herianto, D. (2022). Evaluasi Sistem Transit Oriented Development Pada Stasiun MRT Lebak Bulus. Jurnal Rekayasa Sipil Dan Desain, 10(2), Hal. 335 – 346. https://doi.org/10.23960/jrsdd.v10i2.2614

Issue

Section

Makalah Ilmiah Edisi Juni 2022