Evaluasi Pengaruh Dilatasi pada Gedung Baja Empat Lantai Terhadap Beban Gempa menggunakan Metode Statik Pushover
DOI:
https://doi.org/10.23960/jrsdd.v9i4.2132Abstract Views: 123 File Views: 209 File Views: 0
Abstract
Laboratorium Teknik 3 ITERA menerapkan dilatasi pada pembangunannya dengan asumsi masing-masing bangunan dapat berdefleksi saat terjadi gempa. Analisis pushover merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengetahui perilaku keruntuhan bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bangunan dilatasi (model A1 & A2) dengan bangunan tanpa dilatasi (model B1) sebagai pembanding terhadap level kinerja struktur, gaya geser dasar maksimum yang ditahan struktur dan pola keruntuhan akibat beban gempa.
Berdasarkan hasil analisis, total simpangan gedung existing dengan dilatasi (model A1 & A2) sebesar 96,54 mm tidak melebihi jarak yang tersedia yaitu 250 mm. Nilai target displacement metode FEMA-440 dengan level kinerja paling baik pada gedung existing dengan dilatasi (model A1) pada arah-x yang berada pada tingkat Immediate Occupancy dan level kinerja paling rendah pada gedung modifikasi tanpa dilatasi (model B1) pada arah-x yang berada pada tingkat Structural Stability. Mekanisme keruntuhan struktur menunjukan mekanisme strong column weak beam.
Downloads
References
ATC-40, 1996. Seismic Evaluation and Retrofit of Concrete Buildings.
FEMA-273, 1997. NEHRP Guidelines For The Seismic Rehabilitation of Buildings.
FEMA-356, 2000. Prestandard And Rehabilitation Of Buildings.
FEMA-440, 2005. Improvement of Nonlinier Static Seismic Analysis Procedures.
Rahmani, A.Y., Bourahla, N., Bento, R., and Badaoui, M., 2019. Adaptive upper-bound pushover analysis for high-rise moment steel frames. Structures, 912–923.
SNI 1729, 2019. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan
Gedung dan Non Gedung.
Downloads
Additional Files
Published
How to Cite
Issue
Section
License

JRSDD is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.