Pengaruh Variasi Serat Polypropylene dan Faktor Air Semen Pada Uji Kuat Tekan, Kuat Tarik Belah dan Kuat Lentur Self Compacting Concrete (SCC)
DOI:
https://doi.org/10.23960/jrsdd.v9i1.1683Abstract Views: 187 File Views: 78 File Views: 0
Abstract
Self compacting concrete (SCC) adalahinovasi beton konvensional dalam menyesuaikan kebutuhan proses konsruksidengan tulangan rapat yang tidak memerlukan pemadatan. Pada penelitian ini sampel dibuat dalam 2 FAS yaitu 0,38 dan 0,5 dengan diberi penambahan serat polypropylene dengan volume fraksi sebesar 0%; 0,05%; 0,10% dan 0,15%. Penambahan ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh serat polypropylene pada pada fas 0,38 dan 0,5 terhadap kuat tekan, kuat tarik belah dan kuat lentur. Sampel dalam penelitian ini adalah kubus (15 x 15 x 15 cm) untuk pengujian kuat tekan, silinder (diameter 15 cm dan tinggu 30 cm) untuk pengujian kuat tarik belah, dan balok (10 x 10 x 40 cm) untuk pengujian kuat lentur beton. Kemudian ketiganya diuji pada umur 28 hari.Pada FAS 0,38 dengan penambahan polypropylene sebesar 0,05% terjadi peningkatan nilai kuat tekan beton dari 43,90 MPa menjadi 45,38 MPa, nilai kuat tarik belah dari 2,67 MPa menjadi 4,04 MPa, dan nilai kuat lentur beton dari 2,25 MPa menjadi 6,62 MPa dari beton tanpa serat. Pada FAS 0,5 dengan penambahan polypropylene sebesar 0,05% terjadi peningkatan nilai kuat tekan beton dari 28,38 MPa menjadi 31,83 MPa, nilai kuat tarik belah dari 2,66 MPa menjadi 2,75 MPa, dan nilai kuat lentur beton dari 1,61 MPa menjadi 5,69 MPa dari beton tanpa serat.
Downloads
References
ACI Committee 544. 1982. State of The Report on Fibre Reinforced Concrete. American Concrete Institute. USA.
ASTM C1611. 2017. Standard Test Method for Slump Flow of Self-Consolidating Concrete. WSDOT Materials Manual M 46-01.27. USA.
ASTM E178 – 02. 2008. Standard Practice for Dealing With Outlying Observations. American National Standard. USA.
Assalam, M. Fajri., Hardian, M. Farhan., Amalia. 2019. Karakteristik Beton SCC dengan Menggunakan Bahan Tambah Abu Sekam Padi. Jurnal Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta. Depok, Jawa Barat.
EFNARC. 2002. Specification and Guidelines for Self Compacting Concrete. European Federation of National Trade Associations Representing Producers and Applicators of Specialist Building Products. Hampshire, U.K.
EFNARC. 2005. Specification and Guidelines for Self Compacting Concrete. European Federation of National Trade Associations Representing Producers and Applicators of Specialist Building Products. Hampshire, U.K.
Gunawan, Purnawan., Wibowo., Suryawan, Nurmantian. 2014. Pengaruh Penambahan Serat Polypropylene pada Beton Ringan dengan Teknologi Foam Terhadap Kuat Tekan ,Kuat Tarik Belah dan Modulus Elastisitas. e-Jurnal MATRIKS TEKNIK SIPILVol.2 No.2. Surakarta, Solo.
Masdar, Junardi., Tjaronge, M. Wihardi., Akkas, Abd. Masjid. 2014. Studi Pengaruh Serat Polypropylene (PP) Terhadap Kuat Tekan dan Tarik Belah Self Compacting Concrete (SCC). Makassar, Sulawesi Selatan.
Merdana, I Nyoman., Mahmud, Fathmah. 2016. Perbandingan Sifat Mekanis antara Beton Konvensional dan Beton Memadat Sendiri dengan Penambahan Serat Kawat Bendrat. Spektrum Sipil, ISSN 1858-4896 Vol. 3, No. 1 : 60 – 68. Mataram, NTB.
Okamura, Hajime., Ouchi, Masahiro. 2003. Self Compacting Concrete. Jurnal of Advanced Concrete Technology Vol. 1, No. 1, 5-15. Japan Concrete Institute.
Okamura, Hajime., Ozawa, K. 1995. Mix-Design for Self Compacting Concrete. Concrete Library of JSCE, No. 25, PP. 107-120. Jepang.
Saputra, Ardiandika. 2017. Pengaruh Variasi Faktor Air Semen (0,24, 0,28, 0,32) dengan Penambahan Superplasticizer 1,5% dan Limbah Las Karbit Terhadap Kuat Tekan Beton. Tugas Akhir. Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Siregar, Abdiansyah. P. 2017. Pengaruh Penambahan Serat Polypropylene Terhadap Kuat Awal Beton Type SCC (Self Compacting Concrete). Tugas Akhir. Jurusan Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara.
SNI 03-1974-1990. Metode Pengujian Kuat Tekan Beton. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.
SNI 03-2491. 2002. Metode Pengujian Kuat Tarik Belah Beton. Badan Standarisasi Nasional. Bandung.
SNI 4431. 2011. Cara Uji Kuat Lentur Beton Normal dengan Dua Titik Pembebanan. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.
Syamsudin, R., Wicaksono, A. 2011. Pengaruh Air Laut pada Perawatan (Curring) Beton Terhadap Kuat Tekan dan Absorbsi Beton dengan Variasi Faktor Air Semen dan Durasi Perawatan. Rekayasa Sipil 5 (2). Malang, Jawa Timur.
ATC-40. 1996. Seismic Evaluation and Retrofit of Concrete Building Applied Technology Council. Redwood City.
Faizah, R. 2015. Studi Perbandingan Pembebanan Gempa Statik Ekuivalen dan Dinamik Time History pada Gedung Bertingkat di Yogyakarta. Yogyakarta: Jurnal Ilmiah Semesta Teknika. Vol. 18, No.2:190-199.
FEMA-356. 2000. Prestandard and Rehabilitation of Buildings. Washington D.C.: Federal Emergency Management Agency.
Hidayat, A.A.F. dan Hasan, M.R.N. 2016. Desain Struktur Gedung Rumah Sakit 9 Lantai di UGM (Universitas Gadjah Mada). Tugas Akhir. Jurusan Teknik Sipil. Universitas Negeri Semarang, Semarang.
SNI 1726. 2012. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
SNI 1727. 2013. Beban Minimum Untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
SNI 2847. 2013. Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
Widodo. 2014. Seismologi Teknik dan Rekayasa Kegempaan. Jurusan Teknik Sipil FTSP. Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
Downloads
Additional Files
Published
How to Cite
Issue
Section
License

JRSDD is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.