ANALISIS KESESUAIAN LAHAN SAWAH EKSISTING TERHADAP KAWASAN PERUNTUKAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN (LP2B) DI KAWASAN PERKOTAAN PRINGSEWU

Authors

  • Intan Agnes Manullang Jurusan Teknik Geodesi Dan Geomatika Universitas Lampung
  • Citra Dewi Jurusan Teknik Geodesi Dan Geomatika Universitas Lampung
  • Ida Susanti Bappeda Provinsi Lampung

DOI:

https://doi.org/10.23960/datum.v3i1.3572

Abstract Views: 362 File Views: 192

Abstract

Kabupaten Pringsewu merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Lampung yang mengalamidegradasi lahan pertanian. Seperti pada tahun 2012-2014 di  Kabupaten Pringsewu terjadi alih fungsi lahan pertanian menjadi permukiman seluas 515,74 ha (Faturrakhman, 2016). Kabupaten Pringsewu terbagi menjadi 11 kawasan, salah satu kawasan tersebut adalah kawasan perkotaan. Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Pringsewu tahun 2011-2031 terdapat 2342,99 ha lahan yang ditetapkan
peruntukannya sebagai Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) di kawasan perkotaan Pringsewu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi lahan sawah eksisting dan menganalisis tingkat
kesesuaian lahan sawah yang sesuai dengan peruntukan kawasan LP2B. Penelitian ini menggunakan metode interpretasi visual/digital untuk mengidentifikasi lahan sawah eksisting dari data citra SPOT 7 tahun 2020
dan overlay untuk menganalisis kesesuaian lahan sawah eksisting terhadap kawasan peruntukan LP2B. Dari hasil interpretasi diketahui bahwa luas lahan sawah eksisting yang ada di kawasan perkotaan pringsewu adalah 3550,73 ha. Di kawasan perkotaan Pringsewu terdapat 2295,25 ha yang sesuai dan 1255,48 ha tidak sesuai dengan peruntukan kawasan LP2B.

Kata Kunci: kawasan perkotaan Pringsewu, lahan sawah, LP2B

References

Andriawan, R., Martanto, R., & Muryono, S. (2020). Evaluasi Kesesuaian Potensi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan Terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah. Tunas Agraria, 3(3).

Departemen Pertanian. 2006. Naskah Akademik Pengelolaan Lahan Pertanian Abadi. Departemen Pertanian Republik Indonesia. Jakarta.

Dewi, A. P., Nugraha, A. L., & Sudarsono, B. (2016). Pemetaan Lahan

Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) Berbasis SIG Sebagai Salah Satu Sarana Untuk Mempertahankan Ketahanan Pangan di Kabupaten Boyolali. Jurnal Geodesi Undip, 5(4), 32-43.

Eddy, P. (2009). Sistem Informasi Geografis: Konsep-Konsep Dasar

(Perspektif Geodesi & Geomatika). Informatika Bandung.

Fathurrakhman, J. (2016). Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Sawah Menjadi Permukiman di Kabupaten Pringsewu Tahun 2012-2014.

Fasak, E. (2011). Diversifikasi Konsumsi Pangan Berbasis Potensi Lokal Dakam Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasionaldi Kecamatan

Bola, Kabupaten Sikka, Propinsi Nusa Tenggara Timur, Tahun

(Doctoral dissertation, UAJY).

Lubis, S., & Suprayogi, A. (2013). Kesesuaian Rencana Tata Ruang Wilayah (Rtrw) Dengan Penggunaan Lahan Kecamatan Gayamsari Dan Kecamatan Semarang Timur. Jurnal Geodesi Undip,

(2)

Martono, D. N. (2008). Aplikasi teknologi penginderaan jauh dan uji validasinya untuk deteksi penyebaran lahan sawah dan penggunaan/penutupan lahan. In Seminar Nasional Aplikasi Teknologi

Informasi (SNATI)

Ningsih, D. H. U., & Setyadi, A. (2003). Remote Sensing (Penginderaan Jauh). Dinamik, 8(2)

Notohadiprawiro, T. (2006). Sawah dalam tata guna lahan. Jurnal. UGM, Yogyakarta.

Peraturan Daerah Kabupaten Pringsewu Nomor 6 Tahun 2015 tentang

Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan.

Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Ketelitian Peta Dasar.

Pradan, S. (1999). Integration of Remote Sensing and GIS for Crop Acreage Estimation: An Information System Development Approach. International Centre for Integrated Mountain Development. Isses in Mountain development, 99(6)

Purwadhi, F. S. H. (2015). Aplikasi penginderaan jauh dan sistem informasi geografis untuk pengembangan wilayah. Polimedia Publishing.

Purwaningsih, Y. (2008). Ketahanan pangan: situasi, permasalahan, kebijakan, dan pemberdayaan masyarakat.

Sari, Devi (2022). Estimasi Produktivitas Kopi Menggunakan Citra SPOT-7 Dengan Transformasi Indeks Vegetasi (Studi Kasus: Perkebunan Bangelan PTPN XII) (Doctoral dissertation, Universitas Diponegoro).

Septiofani, R. O., Subiyanto, S., & Sukmono, A. (2016). Analisis Perubahan Luas Lahan Sawah Di Kabupaten Kendal Menggunakan Citra Resolusi Tinggi (Studi Kasus: Kec. Kaliwungu, Kec. Brangsong, Dan Kec. Kota Kendal). Jurnal Geodesi Undip, 5(1), 98-106.

Suarjaya, D. G., LANYA, I., & Adi, I. G. P. R. (2017). Aplikasi Remote Sensing dan Sig Untuk Pemetaan dan Informasi Sumberdaya Lahan Subak Sawah di Kecamatan Kuta dan Kuta Utara, Kabupaten Badung. E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika, 6(3), 239-248.

Sudrajat. (2015). Mengenal lahan sawah dan memahami multifungsinya bagi manusia dan lingkungan. Gadjah Mada

University Press.

Somantri, L. (2009). Teknologi Penginderaan Jauh (Remote Sensing).

Universitas Pendidikan Indonesia.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan.

Undang-Undang Republik IndonesiaNomor 41 Tahun 2009 Tentang

Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan.

Wardhani, S. (2015). Pemetaan Lahan Sawah dan Lahan Pertanian anganBerkelanjutan (LP2B) di Kecamatan Godean Kabupaten Sleman. (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).

Downloads

Published

2023-08-31

How to Cite

Manullang, I. A., Dewi, C., & Susanti, I. (2023). ANALISIS KESESUAIAN LAHAN SAWAH EKSISTING TERHADAP KAWASAN PERUNTUKAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN (LP2B) DI KAWASAN PERKOTAAN PRINGSEWU. Datum: Journal of Geodesy and Geomatics, 3(1), 35–41. https://doi.org/10.23960/datum.v3i1.3572