ANALISA POLA DEFORMASI STASIUN CORS BIG SEKITAR PUSAT GEMPA DI KABUPATEN PANDEGLANG 14 JANUARI 2022
Abstract
Secara geografis Indonesia merupakan negara kepulauan yang menjadi tempat bertemunya empat lempeng tektonik yaitu lempeng Benua Asia, Benua Australia, lempeng Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Kondisi tersebut sangat berpotensi sekaligus rawan bencana gempa bumi. Pada 14 Januari 2022 terjadi gempa bumi di barat daya Sumur Kabupaten Pandeglang. Gempa bumi yang terjadi berkekuatan 6,7 Magnitudo dengan kedalaman 10 Km (BMKG, 2022). Untuk itu perlu dilakukannya penelitian deformasi yang terjadi di wilayah terdampak gempa untuk mengetahui perubahan pergeseran dan pola arah yang terjadi.
Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data Rinex 7 Stasiun CORS BIG, Data Rinex 12 Stasiun IGS, file precise ephemeris final orbit dan, file broadcast ephemeris. Data tersebut akan diproses menggunakan GAMIT/GLOBK untuk mendapatkan nilai Velocity dari data tersebut. Setelah itu nilai Velocity dari data tersebut dilakukan uji statistik untuk mengetahui apakah sebelum dan sesudah gempa mengalami perubahan pola pergeseran arah dan kecepatan secara signifikan.
Hasil peneltian ini adalah nilai kecepatan pergeseran stasiun CORS sebelum gempa 14 januari 2022 adalah -1,119 mm/13hari sampai 6,15 mm/13hari untuk arah timur, -3,599 mm/13hari sampai 7,163 mm/13hari untuk arah utara, sedangkan nilai kecepatan pergeseran stasiun CORS sesudah gempa 14 januari 2022 adalah -2,842 mm/13hari sampai 5,907 mm/13hari untuk arah timur, -7,945 mm/13hari sampai 5,165 mm/13hari untuk arah utara.Sedangkan Nilai perubahan kecepatan pergeseran horizontal terbesar antara sebelum dan sesudah gempa adalah stasiun CPSR dengan nilai 3,985 mm dimana stasiun CPSR berada di area terdampak gempa paling berat. Sedangkan nilai perubahan kecepatan pergeseran horizontal terkecil antara sebelum dan sesudah gempa adalah stasiun CRKS dengan nilai 0,145 mm.
Kata Kunci: Gempa, GAMIT/GLOBK, Kecepatan, CORS.
Full Text:
UntitledReferences
Abidin, H.Z. (2001). Geodesi Satelit. P.T. Pradnya Paramita, Jakarta. Edisi pertama. ISBN 979-408-462-X
Abidin, H.Z. 2006. “Penentuan Posisi dengan GPS dan Aplikasinya”. PT Pradnya Paramita. Jakarta.
Abidin, H. Z. (2018). Beberapa Pemikiran Tentang Sistem Dan Kerangka Referensi Koordinat Untuk Dki Jakarta.
Andreas, Heri. 2001. “Analisis deformasi Gunung berapi Papandayan Memanfaatkan Parameter Baseline Hasil Survei GPS”. Tugas Akhir Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika. ITB.
Irawan, Lukman dkk. 2020. “Analisa prediksi efek kerusakan gempa dari magnitude (Skala Richter) dengan metode algoritma ID3 menggunakan data mining orange”. Dalam Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Bidang Teknik Informatika. Jakarta Selatan : Magister Ilmu Komputer.
Nugroho, Adi N. R. 2016. “Analisis Ketelitian Titik Kontrol Horizontal
Pada Studi Deformasi Jembatan Penggaron Menggunakan Perangkat
Lunak Gamit 10.6”. Skripsi. Program Studi Teknik Geodesi Universitas
Diponegoro, Semarang.
Purnamasari, Heruningtyas Desi. 2016. “Manual instalasi dan
prosesing GPS dengan GAMIT/GLOBK”. Bandung: Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana dan Geologi.
Prasetya, A.B.2017. “Pemantauan Penurunan Muka Tanah Kota
Semarang Tahun 2016 Menggunakan Perangkat Lunak GAMIT 10.6”. Skripsi Teknik Geodesi UNDIP: Semarang.
Bpbd.bandaacehkota.go.id. “ Pengertian Gempa Bumi, JenisJenis, Penyebab, Akibat, dan Cara Menghadapi Gempa Bumi”. 05
Agustus 2018. https://bpbd.bandaacehkota.go.id/
/08/05/pengertian-gempabumi-jenis-jenis-penyebabakibat-dan-cara-menghadapigempa-bumi/, (diakses pada 23 Januari 2022)
Bmkg.go.id. “Gempa Bumi Dirasakan”. 14 Januari 2022.
https://www.bmkg.go.id/gempabumi/gempabumi-dirasakan.bmkg,
(diakses pada 23 Januari 2022)
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Publisher : Department of Geodesy and Geomatics, University of Lampung