STRATEGI PENDEFINISIAN CORS ULPC DENGAN KOMBINASI SATELIT GPS DAN GLONAS
Abstract
CORS adalah suatu teknologi berbasis GNSS berupa jaringan kerangka geodesi yang setiap titiknya dilengkapi dengan receiver yang dapat menerima sinyal gelombang dari satelit GNSS secara penuh beroperasi 24 jam sehari merekam dan mentransmisikan data serta memungkinkan pengguna menggunakan data untuk pemosisian baik dalam post processing
maupun dalam real time (Ikbal dkk, 2017). Universitas Lampung memiliki stasiun CORS yang dinamakan ULPC letaknya di Gedung G Fakultas Teknik yang belum memiliki koordinat definitif. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan koordinat definitif CORS ULPC dengan kombinasi satelit GPS dan GLONASS.
Data yang digunakan yaitu data perekaman 30 hari yang dimulai tanggal 01 Januari sampai 30 Januari 2022 yang diikatkan pada 14 titik igs dan 14 titik Ina-CORS. Titik ikat stasiun IGS yang digunakan BAKO, COCO, CUSV, DARW, DJIG, HKWS, IISC, JFNG, KARR, KRGG, MAYG, PNGM, PTGG dan SOLO. Sedangkan, titik ikat Ina-CORS yang digunakan BAKO, CAGM, CBJY, CBLT, CBTH, CGON, CKMN, CKRI, CLHT, CMEN, CPSR, CTRA, CWJP dan PALE. Pengolahan menggunakan software TEQC dan GAMIT.
Pengolahan dilakukan dengan tiga skenario pengolahan yaitu skenario I (tititk ikat IGS), skenario II (titik ikat Ina-CORS), skenario III (titik ikat Ina-CORS pengolahan Mandiri).
Hasil penelitian ini berupa koordinat kartesian 3D CORS ULPC ITRF 2008 epoch 2012, pada skenario pengolahan I, Nilai X = -1.669.521,3581± 0,002; nilai Y = 6.127.189,1839 ± 0,006; Z = -592.021,1164 ± 0,001, skenario pengolahan II, Nilai X = -1.669.521,3503 ± 0,002; nilai Y = 6.127.189,1544 ± 0,008; nilai Z = -592.021,1172 ± 0,002; skenario pengolahan III, nilai X = -1.669.521,3552 ± 0,002; nilai Y = 6.127.189,1825 ± 0,007; dan nilai Z = -592021,1165 ± 0,001. Dari penelitian ini penulis merekomendasikan koordinat yang digunakan yaitu pengolahan skenario III yang berdasarkan nilai rms yang lebih kecil, selisih perhitungan, dan standar deviasi yang dihasilkan lebih kecil dari 3 skenario lainnya. Hasil analisis dengan uji t dari ketiga skenario pengolahan menunjukan tidak adanya perbedaan yang signifikan.
Kata kunci: CORS, GAMIT, GNSS, ULPC
Full Text:
UntitledReferences
Abidin, Hasanuddin Zainal. 2000. Penentuan Posisi dengan GPS dan
Aplikasinya (Vol. 2). PT. Pradya Pramita.
BIG. 2022. Badan Informasi Geospasial.
https://srgi.big.go.id/page/jaringkontrol-geodesi. Diakses pada 20
Oktober 2022.
Ghilani, C. D., dan Wolf, P. R. 2012. Elementary Surveying: An
intoduction to Geomatics 13th ed..New Jersey: Prentice Hall
Herring, Thomas A., Floyd, Micheal A., King, Robert W., dan Mcclusky, Simon C. 2015. GLOBK Reference Manual Release 10.6. Department of Earth, Atmospheric, and Planetary
Sciences Massachusetts Institute of Technology.
Hapsari, Widi, Yuwono, B. D., dan Amarrohman, F. J. 2016. Penentuan Posisi Stasiun Gnss Cors Undip Epoch 2015 dan Epoch 2016 Berdasarkan Stasiun IGS Dan SRGI Menggunakan Perangkat Lunak GAMIT 10.6. Jurnal Geodesi Undip, 243-252
Ikbal, Muhammad Chairul., Yuwono, Bambang Darmo., Amarrohman, Fauzi Janu., 2017. Analisis Strategi Pengolahan Baseline GPS Berdasarkan Jumlah Titik Ikat dan Variasi Waktu Pengamatan. Jurnal Geodesi UNDIP. Semarang: Universitas Diponegoro
Raharjo, Sugeng., Paripurno, Eko Teguh., Hartadi, Djoko., Alfiani,
Oktavia Dewi., dan Apriyanti, Dessy. 2017. Pemantauan Pergeraka Tanah Menggunakan GPS Geodetik (Vol. 1).
Saputra, Renaud., Awaluddin, Moehammad., dan Yuwono,
Bambang Darmo. 2017. Analisis Deformasi di Wilayah Jawa Timur dengan Menggunakan CORS BIG. Jurnal Geodesi Undip, 6(4), 422–432.
SRGI. 2022. Website resmi Sistem Refrensi Gesopasial Indonesia.
https://srgi. big.go.id/jkg-active. Diakses 10 oktober 2022.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Publisher : Department of Geodesy and Geomatics, University of Lampung