RELOKASI HIPOSENTER GEMPABUMI WILAYAH SUMATERA BAGIAN SELATAN MENGGUNAKAN METODE DOUBLE DIFFERENCE (HYPO-DD)
DOI:
https://doi.org/10.23960/jge.v3i2.1041Abstract Views: 204 File Views: 199
Abstract
ABSTRAK
Sumatera bagian Selatan merupakan daerah yang rawan terhadap bencana gempabumi karena adanya aktifitas tumbukan lempeng tektonik yaitu Lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Kondisi tektonik wilayah ini perlu diketahui dengan melakukan penentuan hiposenter dari gempa yang terjadi. Untuk menghasilkan hiposenter yang akurat maka dilakukanlah relokasi hiposenter dengan menggunakan metode double difference. Pada penelitian ini data yang digunakan berupa data arrival time gelombang P dan S pada rentang waktu April 2009 s.d Desember 2017 dengan koordinat 0º s.d 7º LS dan 98º s.d 106º BT. Jumlah gempabumi yang terelokasi adalah sebanyak 3592 dari 3630 gempabumi. Hasil dari relokasi hiposenter menggunakan hypoDD menghasilkan hiposenter yang lebih baik, dibuktikan dengan banyaknya residual waktu tempuh setelah relokasi yang mendekati nilai nol dan gempabumi dengan kedalaman 10 km mengalami perubahan serta lebih dapat menggambarkan pola tektonik dan subduksi. Distribusi gempabumi bersumber dari zona subduksi dari pertemuan Lempeng Indo-Australia dan Eurasia, ditunjukkan dengan distribusi gempa yang semakin dalam ke arah timur. Serta sudut penunjaman subduksi utara ke selatan terlihat semakin curam karena usia dari zona subduksi semakin ke selatan semakin tua dan tidak mudah patah sehingga tingkat kegempaannya lebih sedikit terjadi.
ABSTRACT
Southern Sumatra is a prone area of earthquake due to the subduction of tectonic plates that are Indo-Australian Plate and Eurasian Plate. The tectonic condition of this region needs to be identified by determining the hypocenter of the earthquake that occurred. To produce a more accurate hypocenter, the hypocenter relocation is done by using the double difference method. In this study, the data was in the form of arrival time data of P and S waves from April 2009 to December 2017 with coordinates 0º to 7º latitude and 98º to 106º longitude. The number of relocated earthquakes was 3592 of 3630 earthquakes. The results of the hypo-centered relocation using hypoDD showed a better hypocenter, proved by the large amount of residual travel time after the near-zero relocation and earthquake with 10 km depth changed and described tectonic clearer tectonic patterns and subduction. The distribution of earthquakes sourced from the subduction zone of the Indo-Australian and Eurasian Plate encounters shown by earthquake distributions that were getting deeper to the east. In addition, the angle of subduction from north to south seemed increasingly steep as the age of the subduction zone to the south getting older and was not easily broken so less earthquake occurred.
Keywords: Earthquake, hypocenter relocation, Double Difference (HypoDD), Subduction zone.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Penulis yang mempublikasikan jurnal ini setuju dengan ketentuan sebagai berikut:
- Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan pekerjaan secara bersamaan berlisensi di bawah Creative Commons Attribution yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
- Penulis mampu untuk masuk ke dalam terpisah, pengaturan kontrak tambahan untuk distribusi non-eksklusif versi diterbitkan jurnal pekerjaan (misalnya, posting ke sebuah repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan publikasi awal dalam jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mengirim karya mereka secara online (misalnya, dalam repositori institusi atau website mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran produktif, serta sebelumnya dan kutipan yang lebih besar dari karya yang diterbitkan (Lihat Pengaruh Open Access).